kaltimcyber.com. Dihadiri Bupati, Dispora Gelar Pelatihan Wirausaha Muda – Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman menghadiri Pelatihan Wirausaha Muda dan Kreatif, Selasa (21/5/2024). Kegiatan itu dilaksanakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutim.
Kegiatan itu dihadiri peserta yang berasal dari Sangatta Utara, Teluk Pandan, dan Kaliorang. Pada kesempatan itu, Ardiansyah Sulaiman mengapresiasi Kadispora, Basuki Isnawan yang dianggap sebagai pemuda kreatif Kutim.
Dalam kesempatan itu juga, Ardiansyah mengingatkan para pemuda untuk mengembangkan kreativitas yang mereka Miliki. Mereka juga dianggap beruntung lantaran tinggal di daerah ‘Magic Land’.
Wilayah “Magic Land” kata Bupati, adalah daerah yang ajaib. Di mana seluruh potensi terkandung di dalamnya. Baik itu daratan yang luas, potensi lautan yang terbentang, dan aneka ragam potensi lainnya yang patut dikembangkan.
“Kutai Timur ini saya menyebutnya Magic Land’, daerah ajaib, Kabupaten yang ajaib, punya semuanya. Begitu kita ke laut, lautannya indah, pantainya indah, di dasar lautnya punya jenis biota laut yang semuanya itu kalau dikerjakan, diusahakan, itu menjadi duit,” terangnya.
“Begitu kita naik ke daratan ketemu pantai. Pantai Kutim ini 540 km panjangnya. Mau diapakan pantai itu, padahal itu potensi semua. Baru tergali beberapa pantai. Dan belum seberapa. Yang kita miliki masih banyak, pertanyaannya mau diapakan?,” sambungnya.
Ardiansyah melanjutkan, dengan adanya potensi pantai ini, pemuda yang kreatif dapat melahirkan karya menarik. Bukan hanya itu, juga dapat bermanfaat bagi mereka yang ingin mengetahui keindahan pantai Kutim.
“Maknanya apa, kalau kita mampu mengatur apa yang kita lihat, itu menjadi sesuatu yang bisa menginspirasi dan menjadikan pendapatan. Kenapa? Karena sekarang memang persoalan pendapatan itulah yang kita harus fokus. Kita tidak mungkin hidup tanpa ada pendapatan,” sambungnya.
Bupati juga dalam kesempatan itu menginsipirasi para pemuda melalui perjalanan dirinya sejak kecil menempuh hidup tanpa dibiayai orang tua.
“Saya dulu, mohon maaf kalau boleh saya cerita sedikit, sejak umur 6 tahun saya sudah jualan. Masuk SD jualan saya lebih laku lagi. Kenapa? Karena jualan itu saya bawa ke sekolah. Terus jualan setiap hari sampai kelas 6. Jadi tidak mengandalkan orang tua. Saya hidup di 2 tempat dulu, pertama di pedalaman Mahakam yang kedua di Tenggarong, pelabuhan dulu tempat saya jualan,” ucapnya.
“SMP saya menjadi penunggu toko bangunan sekaligus juga ikut becak. Tapi saya lebih senang pekerjaan itu karena di sela-sela menunggu tamu datang tidak ada agenda, saya bisa menulis dan membaca. Menulis cerpen, puisi, membaca buku. Saya senang baca buku psikologi. Kemudian saya pernah jadi tukang sapu sambil kuliah,”sambungnya.
Sebelum itu Bupati juga banyak menceritakan kisah inspiratif lokal seperti ada komunitas yang berhasil membeli mobil hanya dengan mendaur ulang sampah. Termasuk pembuatan pupuk kompos dan petani milenial. Bupati juga menyampaikan pengelolaan pisang kepok yang kini dapat diekspor ke berbagai negara.
Dihadiri Bupati, Dispora Gelar Pelatihan Wirausaha Muda
Bupati menyampaikan itu agar pemuda mampu mengambil kisah dan memanajemen dirinya. “Ternyata memang kita harus mampu untuk memanage peluang, mampu untuk memanage modal yang ada di sekitar kita sebagai bahan bagi kita untuk terus hidup bertahan, survive dan seterusnya.”
“Nah saudara sekalian ini, cerita-cerita inspiratif dari beberapa orang dan cerita-cerita tentang diri saya. Saya sampaikan di sini, kenapa? Sebagai bentuk tanggung jawab saya, bahwa siapapun yang mampu mengelola kondisi, keadaan, kesempatan, maka itu akan bisa dimanfaatkan dalam rangka untuk survive kehidupannya tanpa menunggu waktu,” tutur Bupati. (adv)
Post Views: 654