Kaltimcyber.com. Kristian Hasmadi : Di Dapil 4 Banyak Jalan Antar Desa yang Sulit Diakses – Anggota DPRD Kutai Timur, Kristian Hasmadi, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi infrastruktur di Daerah Pemilihan (Dapil) 4 yang meliputi Kecamatan Wahau, Telen, dan Kongbeng. Menurutnya, infrastruktur jalan di wilayah tersebut sangat tertinggal, dengan banyak jalan antar desa yang sulit diakses. Hal ini menghambat mobilitas dan aktivitas sehari-hari masyarakat setempat.
Dalam pernyataannya di Gedung DPRD Kutim, Kamis (15/8/2024), Kristian Hasmadi dengan tegas menyatakan harapannya agar ke depan tidak ada lagi jalan di Kutim yang dalam kondisi seperti itu.
“Kita tidak bisa membiarkan kondisi jalan seperti ini terus berlanjut. Masyarakat berhak mendapatkan infrastruktur yang memadai untuk mendukung kehidupan mereka,” ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini dengan penuh semangat.
Namun, masalah infrastruktur tidak hanya terbatas pada jalan dan jembatan. Ia juga menyoroti sejumlah permasalahan lain yang mempengaruhi kualitas hidup masyarakat di Dapil 4. Salah satunya adalah ketertinggalan sektor pertanian yang kalah bersaing dengan perkebunan sawit yang sedang berkembang pesat di daerah tersebut.
Mantan Kepala Desa Nehas Liah Bing Kecamatan Muara Wahau ini, yang juga terlibat dalam diskusi tersebut, mengingatkan bahwa masyarakat tidak boleh hanya bergantung pada satu komoditas seperti sawit.
“Jangan hanya mengandalkan sawit. Kita harus mengombinasikannya dengan komoditas lain. Dengan cara ini, jika terjadi krisis di satu sector sawit, masih ada alternatif lain yang bisa diolah,” ujar nya, menekankan pentingnya diversifikasi komoditas pertanian.
Ia juga menambahkan bahwa masyarakat lokal memerlukan pendampingan untuk kelompok-kelompok tani. “Sumber daya manusia (SDM) di sini masih kurang. Pemerintah perlu memberikan pendampingan dan edukasi untuk mengembangkan sumber daya alam, khususnya sawit dan komoditas pertanian lain,” tuturnya.
Saat ini, produksi sawit di daerah ini hanya mencapai crude palm oil (CPO) dan belum ada fasilitas yang memadai untuk mengolah produk turunannya seperti margarin, sabun, dan lainnya. Kristian mengusulkan pembangunan pabrik pengolahan sawit di daerah tersebut untuk memanfaatkan potensi besar yang ada.
“Perkebunan sawit di sini sangat luas. Saya pikir kita perlu membangun pabrik pengolahan agar nilai tambah dari sawit dapat dimaksimalkan,” ujarnya.
Selain itu, Kristian juga menyoroti masalah harga jual sawit yang sering turun saat panen karena pabrik-pabrik menolak untuk membeli.
“Solusinya, pemerintah bisa membangun pabrik penampungan sementara untuk menyimpan sawit saat panen, sehingga harga tidak jatuh,” tambahnya.
Kristian Hasmadi : Di Dapil 4 Banyak Jalan Antar Desa yang Sulit Diakses
Tak hanya itu, Kristian Hasmadi juga mengungkapkan ketertarikan untuk berfokus pada isu-isu lingkungan hidup melalui Komisi C DPRD Kutai Timur, khususnya di Kecamatan Wahau.
Dengan adanya perhatian dan komitmen dari anggota DPRD seperti Kristian Hasmadi, diharapkan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Dapil 4 dapat segera ditangani dengan baik.
Pembangunan infrastruktur yang memadai dan pengembangan sektor pertanian serta industri pengolahan merupakan langkah penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah tersebut. (adv/dprd/wa)
Post Views: 558