Pernah Menjadi Tenaga Honorer 11 Tahun, Anggota DPRD Ini Akan Perjuangkan Nasib Honorer di Kutim

oleh -41 Dilihat

Kaltimcyber.com. Pernah Menjadi Tenaga Honorer 11 Tahun, Anggota DPRD Ini Akan Perjuangkan Nasib Honorer di Kutim – Di tengah dinamika politik yang penuh dengan tantangan, seorang perempuan sederhana dan berjiwa besar, Uci, berhasil melangkah maju sebagai anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur untuk periode 2024-2029.

Kemenangan Uci dalam pemilu kali ini bukanlah sekadar sebuah pencapaian pribadi, tetapi lebih dari itu, merupakan sebuah amanah besar yang telah lama dinantikan oleh para tenaga honorer dan masyarakat di daerah pemilihannya, Dapil 1.

Berbekal pengalaman selama 11 tahun sebagai tenaga honorer, Uci memahami betul perjuangan, harapan, dan ketidakpastian yang selama ini menggelayuti para rekan seprofesinya. Tidak heran jika dalam berbagai kesempatan, ia kerap mendengar keluh kesah yang sama—keresahan akan masa depan yang tidak pasti.

Dalam wawancara eksklusif, Uci menceritakan bagaimana dirinya kerap menjadi tempat curhat rekan-rekan sejawat.

“Sebelumnya, saya bekerja sebagai tenaga honorer selama 11 tahun, dan teman-teman saya di tempat kerja sering menitipkan pesan kepada saya, ‘lihat-lihatlah kami, perjuangkan kami.’ Itu menjadi beban moral bagi saya, dan insyaallah aspirasi mereka akan saya perjuangkan di DPRD,” kata Uci penuh keyakinan, Kamis (22/8/2024).

Salah satu hal yang paling menjadi sorotan Uci adalah kebijakan pengangkatan tenaga honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Menurutnya, syarat tes yang harus dilalui para tenaga honorer untuk bisa diangkat menjadi PPPK sering kali tidak sebanding dengan dedikasi dan pengalaman yang telah mereka berikan selama bertahun-tahun.

“Rasanya kurang pas jika pemerintah mensyaratkan tes bagi tenaga honorer yang ingin diangkat menjadi PPPK. Mereka sudah bekerja dengan baik, tepat waktu, dan penuh tanggung jawab. Saya berharap Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPANRB) juga melihat masa kerja mereka sebagai pertimbangan penting,” tegasnya.

Komitmen Uci terhadap para tenaga honorer bukanlah satu-satunya fokus dalam masa jabatannya nanti. Ia juga bertekad untuk menjadi penghubung yang efektif antara rakyat dan pemerintah, terutama dalam menyalurkan aspirasi masyarakat dari Dapil 1 yang meliputi sejumlah kecamatan di Kutai Timur.

Ia menyadari bahwa tanggung jawab sebagai wakil rakyat sangatlah besar, dan dirinya berjanji untuk selalu siap mendengar dan merespons setiap keluhan serta usulan yang datang dari masyarakat.

“Memastikan aspirasi rakyat dari Dapil saya tentu menjadi prioritas. Pasti akan ada usulan-usulan dari masyarakat yang harus diperhatikan. Kita akan melihat usulannya terlebih dahulu, baru kemudian kita terima dan perjuangkan di DPRD,” ujar Uci dengan nada tegas.

Perempuan yang kini dipercaya sebagai wakil rakyat itu, ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat.

Dengan latar belakang yang kuat sebagai tenaga honorer dan semangat juang yang tinggi, Uci berharap masa baktinya di DPRD bisa membawa perubahan yang signifikan, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan para tenaga honorer dan memajukan daerah yang ia wakili.

“Semoga amanah ini bisa saya jalankan dengan sebaik mungkin, dan saya bisa memberikan yang terbaik untuk teman-teman tenaga honorer serta masyarakat di Kutai Timur,” tutupnya dengan penuh harap.

Langkah Uci menuju kursi legislatif memang baru dimulai, tetapi dedikasinya yang tulus dan keinginan kuat untuk memperjuangkan nasib rakyat memberikan harapan baru bagi tenaga honorer dan masyarakat Kutai Timur.

Perjuangan ini bukan hanya tentang keberhasilan seorang individu, tetapi tentang bagaimana suara-suara yang selama ini terpinggirkan akhirnya bisa terdengar lebih keras di gedung dewan. (adv/dprd/Wa)

Post Views: 535

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *