DETAKKUTIM.COM – Dengan Alokasi Anggaran 8 Miliar, Jembatan Ring Road II Sangatta Akan di Kerjakan Tahun 2024 – Meskipun bertahap, namun komitmen membangun infrastruktur terus digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim). Guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat demi memajukan daerah.
Pada tahun 2024, ada beberapa jembatan yang akan dikerjakan melalui Dengan program pembangunan kotrak tahun jamak (Multi Years Contract/ MYC). Diantaranya jembatan di Kecamatan Telen dan Jembatan di Kecamatan Bengalon dan satu jembatan yang masuk di APBD Murni yaitu jembatan di Jalan Ring Road Kecamatan Sangatta Utara.
Progres pembangunan jembatan itu sendiri progresnya baru mencapai di bawah 50 persen.
“Untuk jembatan yang ada di Kecamatan Bengalon, Desa Sepaso progresnya sudah mencapai 40 persen lebih. Sementara untuk di Kecamatan Telen, karena baru berkontak pada maret kemarin progresnya masih 2,5 persen,” kata Kepala Binamarga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kutim, Aqla saat ditemui awak media ini beberapa waktu lalu.
Jembatan Telen ini akan membuka akses bagi warga di beberapa desa. Yakni Desa Marah Haloq, Juk Ayak, Muara Pantun dan Long Segar.
Namun untuk kontraknya, kata Aqla dirubah aturannya dengan menyesuaikan waktu yang tersedia.
“Jika sesuai kontrak dia masih butuh tim, hanya berbeda ketika tender pertama kali. Kan, ada beberapa kali sempat ada di adakan tender,” ungkapnya.
Dengan Alokasi Anggaran 8 Miliar, Jembatan Ring Road II Sangatta Akan di Kerjakan Tahun 2024
Pihaknya juka mengatakan, untuk tahun ini jembatan Ring Road II, yang ada di Kecamatan Sangatta Utara masuk di APBD murni.
“Untuk jembatan yang sekarang masuk di murni, itu nanti satu jalur jembatan sebelah kiri Ring Road Kecamatan Sangatta Utara. Dengan alokasi anggaran sebesar 8 miliar, di fokuskan satu jalur dulu,” katanya.
Dan untuk jalur di sebelah kanan akan di anggarkan di periode tahun 2025. Untuk yang ada sekarang kata Aqla masih sementara.
Pihaknya memastikan akan ada banyak manfaat yang bakal diperoleh, jika jembatan dibangun. Dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Dari segi ekonomi tentu akan memudahkan lalu lintas barang dan jasa kemudian memangkas biaya transportasi. Sedangkan dari segi sosial budaya, kemudahan interaksi sosial diantaranya masyarakat.