Lestarikan Nilai Budaya, Dispar Kutim Gelar Workshop Seni Tari Pesisir

oleh -135 Dilihat

SANGATTA – Pelestarian budaya menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian serius bagi pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim), hal itu, dimaksudkan untuk menjaga nilai-nilai seni dan tradisi yang diwariskan oleh leluhur bangsa.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim Nurullah, usai membuka Workshop seni tari pesisir dan pedalaman di Hotel Royal Victoria pada Kamis (11/05/2023).yang diikuti sebanyak 60 peserta dari yang berasal dari sekolah, sanggar tari dan pelaku seni yang ada di Kutim.

“Kegiatan ini (workshop seni tari) menjadi bagian upaya pemerintah dalam melestarikan kebudayaan khususnya seni tari khas baik yang berasal dari pesisir maupun pedalaman dari Kalimantan, dan masuk dalam 17 sektor ekonomi kreatif yang akan terus kita kembangkan, “ujarnya.

Selain itu, kegiatan yang dijadwalkan akan berlangsung selama enam hari ini mulai tanggal 11 hingga 16 Mei 2023 dan menghadirkan pelaku seni ternama dari Kutai Kartanegara yang juga sebagai Founder Gubang Seni Tari Musik, Hariansya sebagai narasumber ini, juga menjadi bagian untuk upaya regenerasi di bidang budaya seni tari tradisional. Mengingat, tari menjadi salah satu sarana komunikasi untuk menggambarkan budaya, selain sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap leluhur.

“Seni tari ini juga akan kita persembahkan dalam setiap even yang kita gelar, makanya kami sengaja mengundang para pelaku seni dari daerah yang menjadi tujuan destinasi wisatasa, salah satunya dari pulau Miang, termasuk untuk persiapan apabila Kutim di ikut sertakan dalam even skala nasional maupun internasional” ucap Nurullah.

Ditempat yang sama, Founder Gubang Seni Tari Musik, Hariansya, mengaku terkejut dengan antusiasme masyarakat Kutim yang begitu tinggi, terutama kalangan anak muda yang ingin mengikuti kegiatan Workshop kali ini. Menurutnya, keberlangsungan budaya tradisional khusunya seni pertunjukan tari memang menjadi tanggung jawab generasi muda.

“Saya sangat bangga, ada anak muda yang masih memiliki empati terhdap budaya, khusunya seni pertunjukan tari tradisional,” ujarnya. (ADV/G-S08)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *